11 Sep 2009
LANTAMAL V (11/9),- Lantamal V memperingati hari jadi TNI AL, Kamis (10/9) di lapangan Apel Mako Lantamal V, Surabaya, dengan inspektur upacara Komandan Lantamal V Brigjen TNI Marinir Halim A. Hermanto, SH yang diikuti seluruh personel.
Danlantamal V yang membacakan amanat Kasal mengatakan, upacara peringatan hari lahir TNI Angkatan Laut menjadi istimewa karena 10 September merupakan salah satu hari besar TNI Angkatan Laut yang dilaksankan setiap tahun.
Sejarah berdirinya Angkatan Laut dimulai sejak dibubarkannya Peta dan Heiho di seluruh Indonesia pada 22 Agustus 1945. Dalam sidang Panitia Kemerdekaan Indonesia (PPKI) dibentuk Badan Keamanan Rakyat (BKR).
Kemudian pada 10 September 1945 berdiri Badan Keamanan Rakyat bagian Laut (BKR Laut) yang diprakarsai bekas anggota Koninklijke Marine, guru dan murid Sekolah Pelayaran Tinggi (SPT) serta sekolah Pelayaran Rendah (SPD). Termasuk dalam pemrakarsa itu adalah pegawai Jawa Unko Kaisha Kaigun Heiho dan pemuda pecinta laut lainnya.
Berdirinya lembaga ini disahkan Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) dengan penetapan Laksamana III M Pardi sebagai pemimpin BKR Laut Pusat. Sejak itu, 10 September 1945 ditetapkan sebagai hari lahirnya Angkatan Laut RI.
Tradisi peringatan Hari Lahir TNI AL pada dasarnya memiliki tiga makna penting yaitu makna keimanan dan ketaqwaan, historis serta evaluatif.
Dikatakan, makna keimanan dan ketaqwaan adalah suatu ungkapan rasa syukur kepada Tuhan yang Maha Esa atas segala petunjuk, tuntunan dan perlindungan-Nya, sampai TNI AL berusia 64 tahun.
Makna historis adalah sebagai upaya pelstarian sejarah karena sejak awal kelahiran sampai dengan saat ini TNI AL telah mampu mengembangkan tugas-tugas negara sesuai amat undang-undang, khususnya dalam menjaga keutuhan NKRI.
Makna evaluatif diartikan sebagai momentum instrospeksi dan evaluasi tentang kekurangan dan kelebihan dalam pelaksnaan tugas pada masa lalu, guna dievaluasi dan dikoreksi untuk disempurnakan sehingga tugas-tugas mendatang dapat dilaksanakan secara optimal.
Selama masa pengabdiannya, TNI AL telah tumbuh menjadi salah satu komponen utama pertahanan negara, terutama dalam menegakkan kedaulatan negara dan menjaga keutuhan wilayah yurisdiksi nasional. Kekuatan itu menciptakan kondisi, sehingga bangsa Indonesia dapat mencurahkan segenap tenaga dan pikirannya untuk melanjutkan pembangunan nasional.
Keberhasilan dalam memberikan jaminan keamanan, merupakan prasyarat bagi kelancaran dan kesinambungan pembangunan nasional.
Hal ini karena TNI AL tetap konsisten dalam mengimplementasikan nilai-nilai kejuangan sebagai tentara rakyat, tentara pejuang, tentara nasional dan tentara profesional, yang senantiasa menjunjung tinggi Sapta Marga, Sumpah Prajurit dan Trisila TNI AL. Sumber www.tni.mil.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar