Sabtu, 12 September 2009
SESKOAL PERINGATI HARI LAHIR TNI ANGKATAN LAUT
11 Sep 2009
SESKOAL (11/9),- Komandan Sekolah Staf dan Komando Angkatan Laut (Danseskoal) Laksamana Muda TNI Ir.Soedjiwo, M.Sc, bertindak sebagai Irup pada upacara peringatan Hari TNI Angkatan Laut, yang dilaksanakan di lapangan apel Seskoal.
Pada kesempatan tersebut Danseskoal membacakan amanat Kepala staf TNI Angkatan Laut, yang mengatakan bahwa, pelaksanaan upacara peringatan Hari Lahir TNI Angkatan Laut ini menjadi istimewa karena tanggal 10 September menjadi salah satu hari besar TNI Angkatan Laut yang dilaksanakan setiap tahun. Rangkaian kegiatan upacara dilaksanakan secara sederhana, dan dilanjutkan kegiatan syukuran dengan mengundang para Purnawirawan TNI Angkatan Laut di daerah masing-masing. Perlu saya sampaikan sekilas sejarah cikal bakal berdirinya Angkatan Laut, bahwa sejak dibubarkannya Peta dan Heiho di seluruh indonesia, pada tanggal 22 Agustus 1945 dalam sidang Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) dibentuk Badan Keamanan Rakyat (BKR).
Kemudian pada 10 September 1945 pemerintah Indonesia saat itu yang belum genap berusia satu bulan, mendirikan Badan Keamanan Rakyat Bagian Laut (BKR Laut) yang diprakarsai oleh bekas anggota KONINKLIJKE MARINE, guru dan murid Sekolah Pelayaran Tinggi (SPT) dan sekolah pelayaran rendah (SPR), pegawai dari JAWA UNKO KAISHA, KAIGUN HEIHO dan pemuda pecinta laut lainnya, yang disahkan oleh Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP). Dan ditetapkan oleh Laksamana III M. Pardi sebagai pemimpin BKR Laut Pusat. Pembentukan BKR Pusat inilah yang akhirnya menggetarkan organisasi dan perkumpulan kemaritiman untuk membentuk BKR Laut di daerah-daerah. Oleh karena itu, untuk menghormati jasa para pendiri BKR Bagian Laut, maka pada tanggal 10 September 1945 ditetapkan sebagai hari lahirnya Angkatan Laut RI. Selanjutnya setiap tanggal tersebut kita peringati sebagai hari lahir TNI Angkatan Laut.
Lebih lanjut Kasal mengatakan, Dalam bulan Oktober 1945 keadaan dalam Negeri Indonesia mulai tidak aman, terutama di Kota Jakarta dan Surabaya, sehingga pemerintah mengeluarkan Maklumat Presiden nomor 2/X/1945, tanggal 5 Oktober 1945 tentang pembentukan Tentara Keamanan Rakyat (TKR), yang bertujuan untuk mempertahankan kemerdekaan dan akan berperang bila diserang. Selanjutnya setiap tanggal 5 Oktober diperingati sebagai hari TNI. Selanjutnya berdasarkan Skep Menteri Pertahanan RI nomor D/MP/279/51 tanggal 29 Juni 1951, bahwa pada hari Rabu tanggal 10 Oktober 1951 Presiden RI Ir. Soekarno meresmikan Institut Angkatan Laut (IAL) di Bumimoro Surabaya. Kemudian sejak tanggal 18 Desember 1956, Institut Angkatan Laut berganti mama menjadi Akademi TNI Angkatan Laut (AAL). Dengan dasar peresmian IAL tersebut, maka selanjutnya tanggal 10 Oktober diperingati sebagai hari ulang tahun AAL yang semula diperingati setiap tanggal 10 September.
Perkembangan sejarah berikutnya, dalam rangka memantapkan organisasi BKR Laut, maka dibentuk beberapa BKR Laut dl daerah-daerah, termasuk pula pembentukan Coprs Mariners yang merupakan hasil konsolidasi.
Tradisi peringatan hari lahir TNI Angkatan Laut pada dasarnya memiliki tiga makna penting yaitu, makna keimanan dan ketaqwaan, makna historis serta makna evaluatif. Makna keimanan dan ketaqwaan adalah suatu ungkapan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala petunjuk, tuntunan dan perlindungan-Nya, sampai hari ini TNI Angkatan Laut telah berusia 64 tahun.
Sedangkan makna historis, adalah sebagai upaya pelestarian sejarah karena sejak awal kelahiran sampai dengan saat ini TNI Angkatan Laut telah mampu mengemban tugas-tugas negara sesuai amanat undang-undang, khususnya dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Makna evaluatif, diartikan sebagai momentum introspeksi dan evaluasi diri, tentang kekurangan dan kelebihan dalam pelaksanaan tugas pada masa lalu, guna dievaluasi dan dikoreksi untuk disempurnakan sehingga tugas-tugas mendatang dapat dilaksanakan secara optimal.
Selama masa pengabdiannya, TNI Angkatan Laut telah tumbuh menjadi salah satu komponen utama pertahanan negara yang sangat diandalkan, terutama dalam menegakkan kedaulatan negara dan menjaga keutuhan wilayah yurisdiksi nasional, sehingga bangsa indonesia, dapat mencurahkan segenap tenaga dan pikirannya, untuk melanjutkan pembangunan nasional.
Pada akhir amanatnya Kasal mengatakan, keberhasilan dalam memberikan jaminan keamanan ini, merupakan prasyarat bagi kelancaran dan kesinambungan pembangunan nasional. Hal ini dikarenakan TNI Angkatan Laut tetap konsisten dalam mengimplementasikan nilai-nilai kejuangan sebagai tentara rakyat, tentara pejuang, tentara nasional dan tentara profesional, yang senantiasa menjunjung tinggi Sapta Marga, Sumpah Prajurit dan Tri Sila TNI Angkatan Laut. Sumber www.tni.mil.id
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar